Pengajian Bersiri Manasik Haji dan Umrah dengan menekankan method pengajian secara Talaqqi Berkitab untuk memelihara keaslian ilmu manasik Haji dan Umrah

Thursday 22 September 2016

Puisi untuk Tanah Suci


Jelang subuh merambati
Memasuki halamanMu terbayang Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah mendera-dera
Di depan Ka'bah pertama kali kulantunkan do'a untukmu berjuta deras air mata mengalir
Tatkala dahi bersujud di permaidani masjid-Mu
Terasa gigilan yang amat sangat
Sebab menahan rasa haru dan syukur
Subhanallah...
Hanya Engkau ya Allah, yang mengetahui setiap apa yang tersembunyi di balik hati ini
Yang tak mampu tertuang dengan sebatas kata

Setiap kali azan berkumandang di bumi penuh berkah
Setiap kali kaki berjalan memenuhi
Tiada lelah seakan rindu bertemu dengan-Mu
Menjadi aliran energi kehidupan tak bertepi
Subhanallah...
Maha Suci Allah Yang Menciptakan Alam Duniawi...
Menumbuhkan rindu berapi-api akan Tanah Suci
Rindu ingin selalu beribadah tiada henti
Rindu melantunkan do'a dan mengadu pada-mu.
Menangis dan bermunajat kehadirat-Mu

Rindu pada harumnya Ka'bah yang mulia
Ingin bertawaf memuliakanmu
Rindu pada Safa Dan Marwa yang mengajarkan makna beribu pengorbanan Siti Hajar dan Nabi Ismail
Rindu air Zam-Zam-Mu yang mampu mengusir dahaga berjuta tamu-Mu yang datang ke rumah mulia-Mu

Ya Allah... Duhai  Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim, Al-Maalik, Al-Qudduus, As-Salaam...

Batinku bagai dimensi tak berbingkai
Saat diriku bersujud hina di hadapan Ka’bah...
Begitu dekat terasa dengan-Mu
Untaian do'a dengan menangis di Multazam, Tempat paling mustajab
Tempat semua doa akan terjawab
Dalam balutan kain putih
Bersama jiwa-jiwa lain yang merindu pada-Mu
Yang datang dengan totalitas hati jiwa dan raga
Untuk menjadi tamu-Mu

Dengan hati bergetar, lisan yang berucap ‘Labbaik Allaahumma labbaik, labbaika laa syariikalaka labbaik. Innalhamda wanni’mata, lakawal mulk, laa syariikalak.’ MenujuMu...Menyahut seruanMu.. Berakhir di pelukanMu...
Subhanallah...

Ya Allah,  Engkau mengundangku ke rumah agung-Mu
Kiblat umat muslim sepenjuru dunia
Mungkinkah Engkau memperkenankan aku datang bertamu lagi
Pada diri yang penuh peluh noda dan alfa
Dengan segenap kerinduan yang menggunung Aku akan datang lagi, dengan izin-Mu
Meski harus tertatih...
Meski harus menyeret langkah
Dengan serpihan cinta yang kurekatkan rapat-rapat
Aku ingin kembali
Menjadi tamu-Mu

Ya Allah, ya Robbi...
Betapa rindu aku ingin kembali...
Aku bagaikan petualang yang telah lama tidak pulang dan merasa ingin kembali...
Betapa aku berharap, kerinduan ini cukup untuk menghantarkanku ke Mekkah dan Madinah kembali
Tempat  Rasulullah, sang habibullah berawal dan berakhir...
Menyampaikan salam kepada Rasulullah di Raudhah...
Menyungkurkan taubatku di hadapan kesaksian Ka’bah
Tempat cahaya keislaman memancar dan menjadi ‘rahmatan lil ‘aalamin’...
Tempat terindah untuk dijadikan kiblat di setiap langkah mereka yang mengaku hamba Allah...
Dengan lantunan ayat suci qiyamullail yang menghidup nadi imanku...
Dengan salawat kerinduan pada kekasihMu yang mendamai ragaku...

Aku ingin bertemu kembali ya Rabbul ‘Izzati...
‘Labbaik Allaahumma labbaik, labbaika laa syariikalaka labbaik. Innalhamda wanni’mata, lakawal mulk, laa syariikalak.’ MenujuMu...Menyahut seruanMu.. Berakhir di pelukanMu...

Hingga kini masih kurasa rindu itu
Pada Tanah Haram bumi penuh berkah-Mu
Semoga Allah mengizinkan untuk datang bertamu
Sebelum badan dikandung tanah...

"Wahai Tuhan kami! Terimalah daripada kami (amal kami); 
sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui [al-Quran, al-Baqarah:127] 

Ya Allah, izinkan aku kembali...



 Muthi' Masfu'ah 'Ma'ruf' 

3 comments:

  1. Keren puisinya, mantafff ... ikut terhanyut dalam haru ...

    ReplyDelete
  2. Terimakash bagus puisix dari sarbini di lombok tengah ntb

    ReplyDelete
  3. Admin izin untuk baca puisi di chanel youtube saya. Terima kasih

    ReplyDelete

Memaknai Ibadah

Memaknai Ibadah